Minggu, 23 Agustus 2009

PENGERTIAN PERENCANAAN


PENGERTIAN PERENCANAAN
Uraian tentang pengertian perencanaan dapat ditemui pada banyak buku, baik yang membahas tentang manajemen maupun dibidang administrasi dan kepemimpinan. Dalam uraian tersebut perencanaan dibahas sebagai fungsi/unsure manajemen, atau salah satu kegiatan di dalam administrasi dan kepemimpinan. Uraian tentang pengertian perencanaan berikut ini tidak bermaksud untuk membuat pengertian baru tentang perencanaan, meskipun di antara yang sudah pernah diketengahkan mungkin saja masih terdapat perbedaan. Dengan kata lain uraian tentang pengertian perencanaan berikut ini, dimaksudkan untuk memberikan dasar dalam menguraikan pengertian Perencanaan SDM. Sehubungan dengan itu terlepas dari ada atau tidak perbedaan dalam merumuskan pengertian perencanaan, ternyata sejak akhir abad XX telah terjadi perkembangan yang menyatakan perencanaan sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri atau bukan bagian dari manajemen, kepemimpinan dan administrasi. Perkembangan itu penting dalam pembahasan mengenai Perencanaan SDM sebagai kegiatan Manajemen SDM, yang dirumuskan tersendiri untuk merealisasikan perencanaan bisnis sebagai unsur manajemen sebuah organisasi/perusahaan. Oleh karena itulah pada bagian ini uraian akan dimulai dengan menjelaskan beberapa pengertian Perencanaan SDM, yang beberapa di antaranya mengatakan sebagai berikut :
“Perencanaan adalah proses pemilihan dan penetapan tujuan, strategi, metode, anggaran, dan standar ( tolak ukur ) keberhasilan suatu kegiatan”.
Pengertian ini menunjukan bahwa perencanaan merupakan proses atau rangkaian beberapa kegiatan yang saling berhubungan dalam memilih salah satu di antara beberapa alternative tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi/perusahaan. Kemudian memilih strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut. Dilanjutkan pula dengan menetapkan anggaran untuk melaksanakan strategi dan metode tersebut, diiringi dengan memilih dan menetapkan kriteria tolak ukur untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi/perusahaan dalam pencapaian tujuannya dengan mengimplementasikan strategi dan metode yang telah dipilih sebelumnya.
Pengimplementasian pengertian perencanaan tersebut di atas dalam Perencanaan SDM berarti di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan harus dilakukan rangkaian kegiatan menetapkan tujuan, memilih strategi dan metode serta penyediaan anggaran untuk mendapatkan SDM baru, yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi/perusahaan. Penetapan kegiatan tersebut sebagai perencanaan berarti kegiatan memprediksi SDM yang memiliki kemampuan yang besar dalam melaksanakan program-program bisnis yang telah dirumuskan di dalam Rencana bisnis organisasi/perusahaan yang bersangkutan. Di samping itu Perencanaan SDM harus dilakukan juga untuk mempertahankan SDM yang dimiliki organisasi/perusahaan yang telah menunjukan kemampuannya dalam memberikan kontribusi yang terbaik untu mencapai tujuan bisnsi yang telah ditetapkan. Untuk itu perencanaan harus dilakukan juga sebagai kegiatan menetapkan kriteria atau tolak ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan Perencanaan SDM dalam memprediksi kualifikasi SDM setelah bekerja di bidangnya masing-masing.
Pengertan lain mengatakan bahwa “Perencanaan adalah proses memilih sejumlah kegiatan untuk ditetapkan sebagai keputusan tentang suatu pekerjaan yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan siapa yang melakukannya.”
Pengertian ini menekankan bahwa perencanaan merupakan rangkaian kegiatan atau proses pembuatan keputusan. Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan di masa datang, yang berarti juga tidak akan dan tidak boleh melaksanakan pekerjaan lain yang bertolak belakang atau yang berbeda dengan pekerjaan yang telah ditetapkan sebagai keputusan tersebut.
Kegiatan kedua dalam proses pembuatan keputusan adalah kegiatan menetapkan waktu pelaksanaannya, yang berarti tidak boleh dikerjakan sebelum atau sesudah waktu atau melampaui batas waktu yang telah ditetapkan.
Sedang kegiatan ketiga dalam proses pembuatan keputusan adalah kegiatan menetapkan cara melaksanakannya, yang berarti memilih metode dan tidak akan menggunakan cara atau metode lain agar pelasanaan pekerjaan tersebut berlangsung secara efektif dan efisien.
Akhirnya kegiatan keempat dalam proses pembuatan keputusan tersebut adalah menetapkan SDM yang tepat atau yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakannya, agar pekerjaan tersebut dilaksanakan secara professional dalam rangka mewujudkan eksistensi organisasi yang sukses.
Pengimplementasian pengertian perencanaan tersebut di atas dalam Perencanaan SDM sebagai pengambilan keputusan adalah rangkaian kegiatan atau proses menetapkan SDM dalam melaksanakan kegiatan bisnis sebuah organisasi/perusahaan. Proses tersebut berbentuk rangkaian kegiatan untuk memperoleh SDM baru dan mempertahankan SDM yang telah dimiliki sesuai kebutuhan organisasi/perusahaan dalam merealisasikan kegiatan bisnisnya. Selanjutnya diikuti pula dengan kegiatan menetapkan jadwal waktu dan cara melaksanakan kegiatan memilih SDM yang dapat melaksanakan semua pekerjaan yang terdapat di dalam Perencanaan Bisnis agar berlangsung secara efektif dan efisien.
Pengertian berikutnya mengatakan bahwa “Perencanaan adalah penerapan pengetahuan tepat guna secara sistematik, untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan perwujudan masa depan yang diinginkan sebagai tujuan yang akan dicapai.”
Pengertian di atas menekankan bahwa melalui perumusan perencanaan, kondisi bidang kehidupan tertentu di masa depan dapat dikontrol dan diarahkan sesuai dengan keinginan manusia. Kondisi itu dirumuskan sebagai tujuan yang akan dicapai di masa depan, melalui pembuatan perencanaan cara mencapainya dengan menggunakan atau penerapan pengetahuan tepat guna dalam bidang kehidupan tersebut secara sistematik ( teratur dan tertib ). Penggunaan pengetahuan tepat guna berarti perencanaan tidak bersifat teoretis sehingga tidak dapat diimplementasikan dalam bidang/aspek-aspek yang dijelajahi suatu perencanaan. Dengan kata lain perencanaan harus bersifat realistic sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan organisasi yang akan melaksanakannya. Perencanaan bukan merumuskan suatu kondisi ideal di masa depan tanpa memperhitungkan kemampuan mencapainya, sehingga menjadi khayalan yang tidak dapat dicapai, karena tidak didasari pengetahuan tepat guna yang dapat diterapkan secara sistematik
Pengertian tersebut di atas jika diimplementasikan dalam Perencanaan SDM sebuah organisasi/perusahaan berarti pengambilan keputusan tentang kuantitas ( jumlah ) dan kualitas SDM, yang dapat mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Kegiatan yang dipilih itu merupakan control dan mengarahkan masa depan organisasi/perusahaan, melalui kegiatan mengadakan dan mempertahankan SDM yang memiliki kemampuan dalam melaksanakan bisnisnya. Untuk itu diperlukan penggunaan .pengetahuan tepat guna dalam memilih SDM baru dan mempertahankan SDM yang sudah dimiliki sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan yang bersifat realistic dalam melaksanakan program bisnisnya. Pengetahuan tepat guna yang sistematik itu dalam Perencanaan SDM, membahas tentang cara atau teknik memprediksi kebutuhan SDM yang paling akurat, baik jumlah maupun kualifikasinya di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Prediksi itu dapat dilakukan dengan mempergunakan SDM dari sumber internal dan/atau sumber eksternal.
Pengertian berikut mengatakan bahwa “Perencanaan adalah kegiatan persiapan dengan merumuskan dan menetapkan keputusan tentang langkah-langkah penyelesaian masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan secara terarah pada satu tujuan.”
Pengertian di atas menunjukan bahwa perencanaan dirumuskan untuk memecahkan masalah atau pelaksanaan pekerjaan di lingkungan suatu organisasi/perusahaan. Pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan merumuskan langkah-langkah kegiatan untuk menemukan alternative terbaik dalam usaha mencapai tujuan organisasi/perusahaan. Langkah-langkah tersebut pada dasarnya merupakan kegiatan persiapan untuk menetapkan berbagai keputusan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan melaksanakan keputusan-keputusan tersebut, diharapkan masalah-masalah organisasi/perusahaan dapat diselesaikan atau pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengimplementasian pengertian perencanaan ini dalam Perencanaan SDM berarti mempersiapkan SDM yang memiliki kemampuan mengantisipasi masalah-masalah dan pekerjaan bisnis yang dihadapi sekarang dan dimasa depan. Dengan kata lain perencanaan dilakukan sebagai kegiatan pengambilan keputusan mengenai SDM yang dibutuhkan dan diprediksi dapat menyelesaikan masalah-masalah atau dapat melaksanakan pekerjaan bisnis yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Masalah-masalah bisnis tersebut bersumber dari prediksi tantangan atau hambatan dalam melaksanakan Rencana Operasional Bisnis sepanjang abad XXI sebagaimana telah diuraikan dalam bab terdahulu.
Dari uraian-uraian tentang pengertian perencanaan tersebut di atas, dapat disimpulkan esensi perencanaan yang dalam buku ini disebut sebagai 3 ( tiga ) tugas pokok perencanaan yang akan diuraikan dalam uraian berikut ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar